Jabodetabek.Id - Melansir data IQAir, kualitas udara di Jakarta terpantau tidak sehat untuk warga Jakarta pada Selasa (19/9/2023) pagi dengan indikator berwarna merah.
Adapun tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 164 pada pukul 7.19 WIB dan menempati peringkat ke-1 kota paling berpolusi di dunia.
Sementara itu, level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat untuk dihirup oleh semua kalangan masyarakat Jakarta.
Selanjutnya, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 80µg/m³ atau setara dengan 16 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Sedangkan, suhu di Jakarta hari ini 28 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 73 persen, gerak angin hanya 11,1 km/jam, dan tekanan sebesar 1013 mbar.
Untuk diketahui, peringkat kualitas udara terburuk Jakarta saat ini berada di posisi ke-1 di dunia dengan indikator warna adalah merah, yang artinya sangat tidak sehat.
Selanjutnya, indikator warna lainnya yaitu oranye merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat untuk dihirup bagi sebagian orang yang mempunyai masalah pernafasan.
Berlanjut ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator merah, masyarakat Jakarta masih diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Masyarakat juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Artikel Terkait
Sekda DKI: Daerah Khusus Ibu Kota Jadi Daerah Khusus Jakarta, Harus Ada Penyesuaian di Semua Identitas
Apel Gelar Pasukan, Polres Jakbar Siap Memulai Pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2023
Polda Sumut dan Polres Jajaran Tangkap 457 Pelaku Jaringan Narkoba Selama Sepekan
Sule Mengaku Namanya Dimanipulasi untuk Promosi Judi Online
Keren! Ini Bocoran Sekuel Terbaru Aquaman and The Lost Kingdom
Ini Dia 11 Larangan Bagi Prajurit TNI Dalam Pemilu 2024