Beberapa penelitian menyebutkan bahawa orang Kerinci termasuk kelompok suku bangsa asli yang mula-mula ada di Sumatra. Kelompok suku bangsa ini kemudian dikenal dengan Kecik Wok Gedang Wok yang diduga telah berada di wilayah Alam Kerinci semenjak 10.000 tahun silam (Whitten, 1987). Uli Kozok, seorang ahli filologi dari Hawaii University Amerika Serikat, dalam risetnya menyimpulkan naskah melayu tertua di dunia ada di Kerinci.
“Dalam kesimpulan riset yang dilakukannya di tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Belanda, filolog Dr Uli Kozok menyimpulkan bahwa naskah Melayu tertua ada di Kerinci, tepatnya di Desa Tanjung Tanah,” kata Nukman SS di Jambi (30/4). Naskah tersebut, kata dia, menurut riset Uli Kozok ternyata jauh lebih tua 200 tahun dibanding dengan naskah surat raja Ternate yang sebelumnya dinyatakan sebagai naskah melayu tertua di dunia. Naskah kitab undang-undang Tanjung Tanah diperkirakan dikeluarkan pada abad 14.
Melihat kondisi geografis Kabupaten Kerinci dengan dataran tinggi yang berada diantara 500 s/d 1.500 mdpl serta dengan panorama alam yang indah ditambah dengan keberadaan Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805mdpl sebagai gunung berapi aktif tertinggi di Asia Tenggara.
Di sekitar Gunung Kerinci ada salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara 1.950 mdpl dan merupakan situs warisan dunia UNESCO bernama Danau Gunung Tujuh. Danau Gunung Tujuh dikelilingi oleh 7 Gugusan Gunung.
Maka tak bisa dipunkiri lagi kalau Gunung Kerinci memang bisa dikatakan tempat pertama kali Adam as diturunkan karena letak dan kondisinya yang sangat memungkinkan untuk manusia pertama kali beradaptasi di muka bumi.
Maka tidak berlebihan rasanya sebagai mana di sebutkan oleh penyair penyair kerinci bahwa tanah ini “kerinci” Merupakan sekepal tanah surga yang tercampak ke bumi.
Dengan demikian tak salah kalau memang Nabi Adam as turun pertama kali di Kerinci dengan membawa ‘sekepal tanah dari surga’ dalam artian kondisi alam yang indah serta sumber daya alamnya yang berlimpah bisa diibaratkan seperi tanah surga.
Artikel Terkait
Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Berkomitmen Dampingi Kemensos Agar Tidak Terjadi Korupsi Lagi
Menhan Prabowo Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim, Bicara Hubungan Bilateral dan Regional
Sigap, Tim Patroli Perintis Polres Jakbar Bubarkan Aksi Tawuran Pelajar di Cengkareng
Polri Sumbang 227 Kantong Darah dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-77
SEJARAH HARUS DIUBAH! Mukjizat Nabi Musa Melihat dan Bicara Sama Tuhan Ternyata di Sumatera Indonesia
Tim Densus 88 Ringkus Dua Terduga Teroris di Jawa Timur