Hal tersebut bersandar pada riwayat Abu Nu’aim dalam Kitab Ath-Thibb An-Nabawi, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
“Sesungguhnya Adam ketika turun ke bumi, sesuatu yang buahnya pertama kali ia makan adalah nabq.”
Dalam hadits Muttafaq ‘Alaih ketika Rasulullah SAW melihat Sidratul Muntaha pada malam Isra’, beliau menyebut nabq sebesar kendi Hajar.
Meski begitu, para ulama berbeda pendapat mengenai tumbuhan nabq yang menjadi makanan pertama Nabi Adam AS di bumi pertama kalinya, apakah itu lembab atau kering. Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, pendapat yang benar adalah lembabnya adalah dingin lembab dan keringnya adalah dingin kering.
Nabi Adam dan Hawa Turun di Pulau Indonesia
Usai Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh – tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
“Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS. Al-Baqarah:30). AlQuran sendiri tidak menerangkan secara jelas di mana Adam dan Hawa diturunkan. AlQuran hanya menjelaskan tentang proses diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi.
Lihat Al-Baqarah [2]: 30-39 dan Al-A’raf [7]: 11-25. Sementara itu, menurut legenda agama Kristen, setelah diusir dari Taman eden (Surga), Adam pertama kali menjejakan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang terdapat di Sri Langka.
Di dalam riwayat Thabrani dari Abdullah bin Umar disebutkan : “Ketika Allah menurunkan Adam, Dia menurunkannya di India tanah India. Kemudian dia mendatangi Mekah, untuk kemudian pergi menuju Syam (Syria) dan meninggal disana.”(HR.Thabrani). Nabi Adam as diturunkan ke bumi terpisah jauh dari isterinya Hawa.
Mengutip berbagai Kitab suci, sampai kini masyarakat dunia, masih beranggapan beliau ditempatkan di wilayah Arab (Timur-tengah). Keyakinan ini bukan tanpa dasar, menimbang berbagai Agama telah lahir di daratan ini, dibuktikan banyak peninggalan yang ada di sana, sampai sekarang bisa kita saksikan.
Apakah memang benar Nabi Adam hidup dan berkembang pada wilayah Timur tengah? Sebagai manusia yang memiliki akal dan penalaran yang logis, sepertinya Nabi Adam akan sulit hidup di daratan tandus, gersang, mengingat Beliau masihlah mahluk yang dikasihi Tuhan.
Rasa sayang Sang pencipta, logisnya menempatkan dirinya di wilayah 1/2 surga (daerah banyak berbagai tumbuhan dan buah serta air yang mengalir). Penalaran manusia tentang Mahluk pertama di bumi terpatri kuat berada di Timur Tengah, mulai diragukan, ketika melihat kondisi dulu dan kini Timur tengah bukanlah daerah yang memiliki berbagai jenis tumbuhan, buah-buahan, serta banyak air yang mengalir.
Penemuan fosil manusia Purba tertua di dunia menjadi bukti tak terbantahkan daerah asal Nabi pertama tinggal, ternyata terdapat di wilayah banyak ditumbuhi berbagai jenis tanaman, banyak buah, dan banyak air mengalir, bisa dikatakan wilayah ini adalah 1/2 surga.
Adalah fosil Pithecanthropus erectus , ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah ( sumber wikipedia), didaulat sebagai fosil manusia tertua di dunia. Dari temuan bukti fosil manusia, bisa ditarik kesimpulan bisa saja wilayah 1/2 surga itu berada di wilayah Nusantara.
Artikel Terkait
Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Berkomitmen Dampingi Kemensos Agar Tidak Terjadi Korupsi Lagi
Menhan Prabowo Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim, Bicara Hubungan Bilateral dan Regional
Sigap, Tim Patroli Perintis Polres Jakbar Bubarkan Aksi Tawuran Pelajar di Cengkareng
Polri Sumbang 227 Kantong Darah dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-77
SEJARAH HARUS DIUBAH! Mukjizat Nabi Musa Melihat dan Bicara Sama Tuhan Ternyata di Sumatera Indonesia
Tim Densus 88 Ringkus Dua Terduga Teroris di Jawa Timur