Menurut suatu riwayat, Nabi Adam as diturunkan di India, dalam riwayat lain disebutkan di Sri Lanka. Ada juga pendapat bahwa Nabi Adam as diturunkan di gunung tertinggi di dunia, yaitu di Gunung Everest di Himalaya.
Terkait hal ini, karena dahulu kala memang belum ada negara India, Sri Lanka maupun Himalaya, kita sebut saja daerah pengunungan tertinggi di Asia (bukankah India, Sri Lanka dan Himalaya masih termasuk wilayah Asia dan letaknya tidak begitu berjauhan? bisa jadi ketiga tempat ini pada jaman dulu memang masih berada dalam satu wilayah/kesatuan).
Sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah, bagian dari kota Makkah (sekarang Arab Saudi). Tapi ada juga yang menyebutkan Hawa diturunkan di tempat yang sekarang bernama Irak. Bisa jadi juga kedua tempat ini, pada jaman dahulu masih merupakan satu kesatuan wilayah.
Memang banyak yang meyakini bahwa Nabi Adam pertama kali turun di Srilanka. Apalagi disana terdapat bekas jejak tapak kaki besar yang berada di gunung Sripada yang dinamakan Adam peak yang dipercayai sebagai tapak kaki nabi Adam.
The Adam peak ini terletak kira-kira 7359 kaki di atas permukaan laut. Bukan hanya sebagian islam dan agama kristen yang mempercayai. Bahkan Budha Dan Hindu juga percaya the Adam peak memiliki kesan sebagai tapak kaki Buddha dan Dewa Shiva(hindhu).
Sekarang mari kita hubungkan antara adam peak (tapak adam) di srilanka dan kisah raja ravana si ras manusia raksasa dari lanka (alengka). Menurut perkiraan tapak kaki Adam di Srilanka itu bukanlah tapak nabi Adam. Melainkan tapak Ras manusia Raksasa seperti raja Ravana. Jadi dimanakah Adam diturunkan?
Dikatakan bahwa Turunnya Nabi Adam adalah di India di daerah Serendib. Lalu Adam bertempat di tanah yang subur. Banyak terdapat gunung berapi dan terdiri dari dua musim.
Tetapi berdasar penelitian wilayah Serendib tempat Nabi Adam turun tak ditemukan di India yang sekarang. Maka marilah kita cari di India asia timur kuno yaitu Indonesia.
Barangkali kita pun juga tak pernah mendengar daerah serendib di Tanah Air. Memang tak ada, sekarang sudah tak ada tapi belum tentu dulu juga tak pernah ada. Sebenarnya Serendib bukan evolusi dari kata Ceylon atau Sri lanka. Tapi Serendib Lebih condong ke kata Swarnadwipa yaitu pulau Sumatera zaman kuno.
Evolusi kata bisa saja terjadi karena beda suku atau ras manusia ketika bertanya, maka kadang beda pula telinga dan lidah menangkap dan menyampaikannya akan beda pula, biarpun tujuannya sama. Seperti kata ”Ereb”/matahari tenggelam lalu berubah menjadi ”Eropa”. Perhatikan antara Serendib dan Swarnadwipa, maka rasanya kita emang boleh menyamakannya.
Swarnadwipa/Sumatera/Pulau emas barangkali oleh lidah orang arab lebih akrab dinamakan Serendib. Jadi di Sumatera kah Nenek Moyang manusia turun pertama kali?. Swarnadwipa/Serendib itu berasal dari bahasa sanskerta: Swarnadwipa yang berarti pulau emas.
Dulunya Sumatra, Kalimantan dan Jawa adalah bersatu. Memiliki tanah subur karena gunung berapinya banyak dan itulah yang membuat subur. Konon ada peneliti bilang jika tanah pulau jawa dikelola sebaik mungkin,maka tanah jawa akan mampu menumbuhkan setiap jenis tumbuhan diplanet bumi ini.
Indonesia terletak di garis ekuator yang membuat suhu hangat,karena matahari bersinar sepanjang tahun dan jadikan indonesia memiliki dua musim. Barangkali disinilah jawaban misteri tempat Nabi Adam itu.
Sebuah negeri yang Diberkahi Tuhan dengan segala kekayaannya. Jika nabi Adam turun di India,kenapa mayoritas penduduknya hindu? Jika nabi Adam ada di Srilanka, kenapa mayoritas penduduknya budha?. Nabi Adam mencari Hawa lalu menemukannya di Jeddah (jiddah, yang juga mengandung arti: nenek) mereka Dikaruniai keturunan yang banyak, dan disuatu Ketika Nabi Adam mengajak Hawa, dan anak-anaknya kembali ke tempat Nabi Adam turun pertama kali.
Di sana Anak anak mereka diajari Ilmu Tauhid yaitu mengajak manusia hanya menyembah Pada Tuhan Yang Esa, yakni Allah S.W.T. Dari sinilah Islam pun berkembang pesat dan menjadikan Indonesia bukan hanya Diberkahi Allah dengan Kekayaan Alam yang tanpa bandinganya ,tapi Allah juga Memberkahi Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbanyak di Semesta Raya.
Artikel Terkait
Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Berkomitmen Dampingi Kemensos Agar Tidak Terjadi Korupsi Lagi
Menhan Prabowo Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim, Bicara Hubungan Bilateral dan Regional
Sigap, Tim Patroli Perintis Polres Jakbar Bubarkan Aksi Tawuran Pelajar di Cengkareng
Polri Sumbang 227 Kantong Darah dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-77
SEJARAH HARUS DIUBAH! Mukjizat Nabi Musa Melihat dan Bicara Sama Tuhan Ternyata di Sumatera Indonesia
Tim Densus 88 Ringkus Dua Terduga Teroris di Jawa Timur