BUKTI ILMIAH, Nabi Adam Turun Pertama Kali ke Bumi Dipastikan di Pulau Indonesia, Begini Hasil Penelitiannya

- Kamis, 25 Mei 2023 | 14:47 WIB
Penelitian turunnya Nabi Adam ke Bumi.  (Istimewqa/ Dok Net)
Penelitian turunnya Nabi Adam ke Bumi. (Istimewqa/ Dok Net)

Ada banjir besar yang menenggelamkan daratan, sang tokoh utama menyelamatkan diri dengan perahu, atau kapal besar. Dia pun tidak lupa membawa hewan-hewan, kapalnya nanti mendarat di gunung dan sang tokoh utama bersama keluarga atau pengikutnya melanjutkan kehidupan mereka yang baru.

Oppenheimer pun mengungkapkan, kisah-kisah banjir lebih banyak lagi terdapat di Asia Tenggara. Variasinya sangat bermacam-macam pada berbagai suku pedalaman di Indonesia, Malaysia Filipina dan pulau-pulau di Polinesia.

Tingkat keberagaman cerita banjir di kawasan ini pun membuat Oppenheimer berteori, kalau bangsa yang terpaksa berimigrasi akibat banjir besar, tinggal di Indonesia dan sekitarnya.

Semua kisah banjir ini menurut Oppenheimer adalah bukti kalau banjir besar di penghujung Zaman Es ini adalah benar adanya. Suku Kerinci Pada saat terjadinya bencana yang menenggelamkan Atlantis berhasil selamat dikarenakan mereka berada di daratan tinggi yaitu puncak gunung kerinci sehingga terhindar dari bencana tersebut.

Penelitian dan Kajian Ilmuwan

Suku Kerinci Adalah Ras Tertua, lebih tua dari Suku Inka Peneliti antropologi urban dari Universitas Diponegoro Radjimo menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci ternyata lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika.

Nama Kerinci berasal dar bahasa Tamil yaitu nama bunga Kurinji (Strobilanthes Kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian 1800 DPL –di atas permukaan laut-, yang mekarnya sekali selama dua belas tahun.

Karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan dapat dipastikan bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama Kerinci sendiri diberikan pedagang India Tamil.Dari sebuah kesimpulan riset Dr.Bennet Bronson peneliti dari AS bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada 1973 berpendapat bahwa suku Kerinci bahkan jauh lebih tua dari suku Inka (Indian) di Amerika,” katanya, di Jambi, Sabtu (21/5).

Hal itu berarti suku Kerinci tidak hanya lebih tua dari proto-melayu. Suku Indian Inka sendiri adalah suku yang salah satu ramalan purbanya tentang kiamat 2012 jadi inspirasi film Hollywood yang menghebohkan pada 2009 lalu.

Suku India Inka diyakini sebagai suku purba yang telah memiliki peradaban tinggi. Radjimo mengungkapkan, salah satu pembuktian yang dikemukakan tim Bennet Bronson itu adalah tentang manusia Kecik Wok Gedang Wok. Ia merupakan suku pertama yang telah mendiami dataran tinggi Kerinci lebih dari 10.000 tahun lalu itu.

Suku itu belum mempunyai nama panggilan secara individu sampai masuknya suku Proto-Melayu. Hal itu berarti suku Kerinci tidak hanya lebih tua dar iproto-melayu.”Sedangkan suku Indian Inka di Amerika yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu suku dan ras tertua di dunia diketahui pada zaman yang sama sudah memiliki nama, seperti Big Buffalo (Kerbau Besar), Little Fire (ApiKecil) dan lainnya,”terangRadjimo.

Maka saat itulah pula terjadi perpindahan etnis ini dari satu tempat ke tempat lain pada Alam Melayu seperti perpindahan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci. Menurut Kern, alam Kerinci saat itu telah didiami oleh manusia, dan mereka penduduk pribumi inilah yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok.

Tetapi, saat itu jumlah Proto-Melayu yang lebih dominan dari Kecik Wok Gedang Wok menyebabkan kaum pribumi tersebut secara perlahan menjadi lenyap dalam percampuran darah antara pendatang dan pribumi. Kelompok inilah yang selanjutnya berkembang dan menjadi nenek moyang orang Kerinci modern hingga generasi saat ini.

Hal lain yang sering dijadikan sampel penelitian oleh pada peneliti tersebut adalah keragaman bahasa dan dialek di Kerinci. Dengan bahasa yang sangat beragam, sekitar 135 buah dialek, yang dipakai hanya di sepanjang lembah, memperumit penelitian etnografi. Beberapa penelitian menyebutkan bahawa orang Kerinci termasuk kelompok suku bangsa asli yang mula-mula ada di Sumatra.

Kelompok suku bangsa ini kemudian dikenal dengan Kecik Wok Gedang Wok yang diduga telah berada di wilayah Alam Kerinci semenjak 10.000 tahun silam (Whitten, 1987). Uli Kozok, seorang ahli filologi dari Hawaii University Amerika Serikat, dalam risetnya menyimpulkan naskah melayu tertua di dunia ada di Kerinci.

Halaman:

Editor: Jabodetabek.Id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terungkap! Ini Keutamaan Berwudu Sebelum Tidur

Senin, 2 Oktober 2023 | 23:22 WIB

Manfaat Salat Tahajud Bagi Kesehatan Manusia, Apa Saja?

Jumat, 29 September 2023 | 19:48 WIB

Waspada! Penipuan Berkedok Aplikasi e-Tilang

Rabu, 27 September 2023 | 08:31 WIB

44 dari 3.051 Wisudawan Pascasarjana UI Capai IPK 4

Selasa, 26 September 2023 | 09:13 WIB
X