Jabodetabek.Id - Polresta Tangerang menetapkan satu pelaku anak dalam kasus meninggalnya korban (15) santri dari salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Tangerang.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Zamrul Aini mengatakan pihaknya menetapkan satu pelaku anak (15) sebagai tersangka setelah dilakukannya olah TKP dan pemeriksaan terhadap enam orang saksi.
"Setelah dilakukan olah TKP, autopsi dan pemeriksaan enam orang saksi, kami menetapkan satu tersangka sebagai pelaku anak yang mana pelaku anak yang juga santri dari Ponpes yang sama dengan korban ini sempat berkelahi dengan korban pada Minggu (07/08) hingga menyebabkan korban meninggal dunia," katanya.
Pelaku anak dikenakan dengan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang penganiayaan terhadap anak yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Berdasarkan sistem peradilan anak, penahanan anak tidak boleh dilakukan dalam hal anak memperoleh jaminan dari orang tua, wali, lembaga anak, selama tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan tidak mengulangi tindak pidana.
"Namun demikian keputusan dilakukan penahan atau tidak dilakukan penahanan secara fisik terhadap anak pelaku berdasarkan pertimbangan dan kewenangan penyidik," pungkasnya.
Diketahui, korban meninggal dunia usai terlibat perkelahian dengan rekannya sesama santri pada Minggu (07/08/2022). Dimana, polisi menemukan sejumlah luka lebam pada tubuh korban.
Artikel Terkait
Polresta Tangerang Lakukan Penyelidikan Kasus Santri yang Dianiaya Temannya di Ponpes Daar El Qolam
Polwan Goes To School Edukasi Cerdas Bermedia Sosial
Komplotan Spesialis Curanmor dan Penadah yang Meresahkan Warga Jakbar Dibekuk Polisi, Ini Penampakannya
Polsek Taman Sari Bekuk Pengedar Sabu di Kamar Kontrakan, Puluhan Paket Narkotika Diamankan
Satreskrim Polresta Serang Kota Amankan Pelaku Tindak Pidana Perjudian
Beri Apresiasi Kinerja Polri, Komisi III DPR: Kapolri Tidak Menciderai Hati Nurani Masyarakat